Agama dan Kepercayaan

Tulisan

Masyarakat di lembah baliem, adalah masyarakat yang hidup di daerah pedalaman dan sangat jauh dari dunia yang sudah modern. Hal ini juga mempengaruhi agama yang dianut oleh masyarakat tersebut. Sebagian besar dari mereka yang masih berdiam di pedalaman-pedalaman menganut kepercayaan animisme dan dinamisme yang merupakan kepercayaan nenek moyang.

Tetapi ada juga dari mereka yang sudah tersentuh oleh dunia luar dan mempercayai agama nasrani (Kristen) baik katolik maupun protestan yang merupakan agama yang pertama kali datang di tanah papua khususnya di masyarakat lembah baliem. Sebagaian kecil dari mereka juga menganut agama Islam dan biasanya dibentuk suatu perkampungan khusus untuk pemeluk agama tertentu.

Pengetahuan mereka tentang agama dikarenakan banyak pendatang-pendatang yang transmigrasi dari luar pulau Papua yang ingin bekerja bahkan sekaligus menyebarkan ajaran agama yang mereka bawa. Toleransi kehidupan beragama sangat dijunjung tinggi di Kabupaten Jayawijaya ini. Hal tersebut dapat kita lihat dengan letak beberapa rumah ibadah yang saling bersebelahan dan sangat dekat. Namun, kegiatan keagamaan tetap berjalan lancar dan aman. Sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama telah tertanam dalam jiwa masyarakat Jayawijaya. Tidak heran kalau Jayawijaya disebut Kota Dani, bukan hanya dari alamnya yang indah, suasana kota yang nyaman, keadaan masyarakat yang aman, namun juga kedamaian dalam kehidupan umat beragama. Sungguh merupakan hal yang luar biasa.


Penghargaan yang tinggi pula bagi masyarakat yang berada di daerah pedalaman, yang masih melestarikan kebudayaan nenek moyang, yang hal ini juga adalah bagian terbesar dari kekayaan Indonesia yang patut kita banggakan. Namun, disisi lain, adalah tanggung jawab kita pula dalam upaya mengenalkan agama yang diajarkan Tuhan, agar kehidupan masyarakat dapat lebih baik dan sesuai dengan norma-norma dan perilaku kehidupan beragama yang semestinya.

Indah sekali berbagai perbedaan yang telah Tuhan gariskan, namun semoga tetap dengan satu tujuan yaitu Kebenaran. Mudah-mudahan kita sekalian diberikan petunjuk dan cahaya penerang menuju kebenaran itu.

Teguh Priyantoro, Kebudayaan Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya, Ilmu Budaya Dasar, Teknik Informatika UIN Maliki Malang 2008.

Terakhir Diperbaharui (Selasa, 04 Juni 2013 10:48)